PENENTUAN LOKASI RTH DAERAH PERMUKIMAN DI SEBAGIAN
KOTA BEKASI MENGGUNAKAN APLIKASI PJ DAN SIG
Shinta Anindityas Utami
shintaanindityas@gmail.com
Suharyadi,
suharyadi_geo@yahoo.co.id
Iswari Nur Hidayati
iswari_alfauzan@yahoo.co.sg
shintaanindityas@gmail.com
Suharyadi,
suharyadi_geo@yahoo.co.id
Iswari Nur Hidayati
iswari_alfauzan@yahoo.co.sg
LATAR BELAKANG
Daerah perkotaan pada umumnya
merupakan kawasan yang tidak bervegetasi,
karena daerah perkotaan telah banyak terjadi
konversi lahan terbuka hijau menjadi tempat
aktivitas penduduk. Konversi lahan terbuka
hijau menjadi tempat aktivitas penduduk
menimbulkan suatu gejala yang dinamakan
gejala Pulau Bahang yang berdampak langsung
di daerah perkotaan. RTH perkotaan
mempunyai pengaruh yang besar bagi
kehidupan manusia. Fungsi – fungsi yang
terkait dengan keberadaan RTH antara lain :
fungsi ekologis (paru-paru kota, peneduh,
penyerap air hujan, dan penyedia habitat
satwa), sosial (media komunikasi warga),
ekonomi (sumber produk yang bisa dijual), dan
arsitektural serta nilai estetika (memperindah
lingkungan kota) yang dimilikinya.
TUJUAN
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
1. Mengkaji manfaat dan ketelitian citra
Quickbird dalam menyadap nilai parameter
penentu tingkat kenyamanan daerah
permukiman.
2. Mengintegrasikan data interpretasi citra dan
kerja lapangan dengan Sistem Informasi
Geografis, untuk penentuan kebutuhan
ruang terbuka hijau permukiman.
METODE PENELITIAN
Tingkat kenyamanan permukiman dapat
diperoleh dari hasil overlay peta secara logical
expressions (analisis data secara kualitatif)
dengan metode matching. Peta yang akan di
overlay adalah peta liputan vegetasi, peta
kepadatan bangunan, peta jarak terhadap
kawasan perdagangan, peta jarak terhadap jalan
utama. Overlay ke empat peta tersebut
menghasilkan peta satuan pemetaan yang akan
dgunakan sebagai acuan penarikan sampel
untuk kerja lapangan. Analisis keruangan juga
dilakukan dalam mengetahui sebaran nilai THI
(Temperature Humidity Index).
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Penggunaan Citra Quickbird untuk
penentuan lokasi RTH
Interpretasi citra Quickbird dilakukan secara on
screen digitizing untuk penyadapan parameter
– parameter yang digunakan sebagai sumber
data. Interpretasi dilakukan yaitu membedakan
obyek permukiman dan non permukiman.
2. Penggunaan Citra Quickbird untuk
Interpretasi Penggunaan Lahan dan Uji
Ketelitian Interpretasi
Interpretasi penggunaan lahan dalam penelitian
ini bertujuan untuk mempermudah dalam
mengidentifikasi parameter yang digunakan
untuk pengambilan data lapangan, serta
pengolahan data sebagai penentu hasil dari
tujuan penelitian ini.
3. Penggunaan Citra Quickbird untuk
Interpretasi Jaringan Jalan
Identifikasi permukaan jalan dibedakan
berdasarkan warna yang dihasilkan, untuK jalan
aspal cenderung berwarna hitam (gelap), jalan
dari bahan semen cenderung berwarna putih
(cerah), jalan dari tanah pada umumnya
berwarna kecoklatan, sedangkan jalan berbahan
batako lebih cenderung berwarna abu-abu
hingga putih.
4. Penggunaan Citra Quickbird untuk
Interpretasi Liputan Vegetasi dan Uji
Ketelitian Parameter
Pengaruh liputan vegetasi tehadap tingkat
kenyamanan di lingkungan permukiman sangat
besar yaitu untuk menimbulkan kenyamanan
lingkungan.
5. Penggunaan Citra Quickbird untuk
Interpretasi Kepadatan Bangunan dan
Uji Ketelitian Parameter
Pengaruh kepadatan bangunan terhadap tingkat
kenyamanan yaitu dengan asumsi bahwa
material bangunan yang digunakan sebagian
besar dapat menyerap panas yang
mengakibatkan naiknya temperatur di daerah
sekitar, sehingga hal tersebut membuat
berkurangnya rasa nyaman di daerah tersebut.
6. Penyusunan Peta Jarak Terhadap Jalan
Utama dan Kawasan Pedaganggan
Peta jarak lingkungan permukiman terhadap
kawasan perdaganggan dengan asumsi yang
digunakan adalah apabila jarak pusat
perdagangan semakin dekat dengan
permukiman, maka gangguan kenyamanan
akan semakin besar ( semakin tidak nyaman ),
karena kawasan perdagangan yang ramai dapat
menyebabkan adanya gangguan kenyamanan
permukiman.
7. Kenyamanan Permukiman
Berdasarkan Interpretasi Citra
Quickbird
Peta tingkat kenyamanan permukiman
berdasarkan citra Quickbird menyajikan
informasi mengenai hasil overlay kondisi fisik
yang diinterpretasi dari citra sebagai parameter
penentu tingkat kenyamanan.
8. Kenyamanan Permukiman Berdasarkan
Geometri Bangunan
Geometri bangunan merupakan perbandingan
antar ketinggian dan jarak antar bangunan.
9. Kondisi Suhu Udara dan Kelembaban
Relatif Daerah Penelitian
Suhu udara dan kelembaban realtif ditentukan
oleh beberapa faktor, baik faktor dalam skala
lokal maupun dalam skala global.
10. Kenyamanan Permukiman Berdasarkan
Perhitungan THI (Temperature
Humidity Index)
Komponen yang
diperhitungkan untuk menghitung nilai THI
adalah suhu udara dan kelembaban relatif yang
diperoleh dari hasil pengukuran lapangan pada
titik sampel yang telah ditentukan.
11. Perbandingan Antara Interpretasi Citra
Quickbird dan Nilai Geometri
Bangunan dengan Nilai Temperature
Humidity Index (THI)
Untuk mengetahui hubungan antara nilai THI
dengan parameter tingkat kenyamanan
dilakukan sebuah model validasi dengan cara
menghubungkan antara tingkat kenyamanan
berdasarkan interpretasi citra Quickbird dengan
tingkat kenyamanan berdasarkan geometri
bangunan yang di validasi dengan tingkat
kenyamanan berdasarkan nilai THI yang
selanjutnya akan digunakan sebagai acuan
dalam menentukan prioritas kebutuhan RTH.
12. Usulan Prioritas Penentuan RTH
Permukiman
Usulan prioritas penentuan kebutuhan RTH
dilakukan berdasarkan analisis dari matriks hubungan antara Tingkat Kenyamanan
berdasarkan geometri bangunan dan
interpretasi citra Quickbird.
KESIMPULAN
1. Citra Quickbird bermanfaat dalam
menyadap nilai parameter penentu tingkat
kenyamanan dilihat dari resolusi spasial
yang tinggi sehingga mempermudah
interpreter dalam menginterpretasi objek.
Ketelitian citra Quickbird dalam
memberikan hasil interpretasi dapat dilhat
dari hasil presentasenya, untuk interpretasi
penggunaan lahan sebesar 91,9 %, untuk
interpretasi liputan vegetasi sebesar
86,84%, sedangkan untuk interpretasi
kepadatan bangunan sebesar 90,9 %.
2. Ruang Terbuka Hijau Kawasan
Pusat Kota yang sudah ada sebaiknya dikelola
secara baik sesuai dengan peraturan daerah
yang ada, dan kesadaran dari masyarakat serta
dilakukan pengendalian dalam pemanfaatan
ruang untuk penyelenggaraan RTH, sehingga
dapat masuk dalam Sistem RTH Kota Bekasi.
Sumber Jurnal : PENENTUAN LOKASI RTH DAERAH PERMUKIMAN DI SEBAGIAN KOTA BEKASI MENGGUNAKAN APLIKASI PJ DAN SIG
NPM :
51412986
NAMA :
Dhejie Ashriani Octavianti
KELAS :
4IA16