cursor

Minggu, 05 Mei 2013

Budaya Surabaya

ILMU SOSIAL DASAR
“BUDAYA SURABAYA”


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkGxwbpHxRrqwf5A-jqYB3uaYtH2fKwaCXyHQKDkSVrW2_y01bwdXCUC60U26157O2DDnc6msruFy39TD2zSrb0-1g6HGVUYttWYeOO4RuoO8Kf4VARZKoFjDj9moX_n2NSwX8TQvWqeyT/s1600/lambang+UG.jpeg



Dhejie A. Octavianti
51412986
1IA02




UNIVERSITAS GUNADARMA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2013







KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan kepada Alloh S.W.T atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “BUDAYA SURABAYA” yang berdasar pada mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Dalam penulisan makalah ini, saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga dengan dibuatnya makalah ini, dapat memberikan ilmu yang bermanfaat dan wawasan lebih banyak lagi mengenai Budaya Surabaya.








Penulis


Bogor, 05 Mei 2013










BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar belakang
Latar belakang diberikannya mata kuliah IBD adalah selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan di Perguruan Tinggi, dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana. 
Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membahas tentang nilai-nilai, kebudayaan, dan berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Namun, secara sederhana Ilmu Budaya Dasar merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. 
Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the htimanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

1.2    Tujuan
Dibuatnya makalah ini mengangkat tema budaya adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, selain itu agar kita semua dapat memahami kembali dan dapat melestarikan suatu budaya.









BAB II
ISI


BUDAYA

Surabaya merupakan kota multi etnis yang kaya akan budaya. Beragam etnis bermigrasi ke Surabaya. Sebut saja etnis Melayu, China, India, Arab dan Eropa.  Sementara etnis Nusantara sendiri antara Lain Madura, Sunda, Batak, Kalimantan, Bali, Sulawesi datang dan menetap, hidup bersama serta membaur dengan penduduk asli membentuk pluralisme budaya yang kemudian menjadi ciri khas kota Surabaya.

Inilah yang membedakan kota Surabaya dengan kota-kota di Indonesia. Bahkan ciri khas ini sangat kental mewarnai kehidupan pergaulan sehari-hari. Sikap pergaulan yang sangat egaliter, terbuka, berterus terang, kritik dan mengkritik merupakan sikap hidup yang dapat ditemui sehari-hari. Bahkan kesenian tradisonal dan makanan khasnya mencerminkan pluralisme budaya Surabaya.

Budaya daerah, tradisi dan gaya hidup yang berbeda di setiap daerah merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. Budaya daerah ini antara lain, kesenian, pakaian adat, upacara adat, gaya hidup, dan kepercayaan.
Budaya Surabaya yang terkenal antara lain Undukan DoroMusik Patroldan Manten Pegon. Salah satu upaya Pemerintah Kota Surabaya untuk melestarikan budaya kota Surabaya adalah dengan pemilihan Cak dan Ning Surabaya, yaitu duta budaya kota Surabaya.

KESENIAN
Kehidupan berkesenian Kota Surabaya tumbuh dengan baik. Kesenian tradisional dan modern saling melengkapi membentuk keragaman kesenian Surabaya. Kesenian tradisional tumbuh karena perjalanan sejarah melawan penjajahan zaman dahulu sampai saat ini tetap dilestarikan. Bentuk kesenian tradisional banyak ragamnya. Ada seni tari, seni musik dan seni panggung.

Sudah sangat dikenal kalau 
Ludruk adalah kesenian rakyat asli Jawa Timur. Kesenian rakyat yang berasal dari Jombang ini, menjadi maskot budaya khas Surabaya, terutama tarian Ngremo – nya. Ludruk sudah ada sejak jaman Jepang sekitar tahun 1942. Dan menjadi sangat populer di Surabaya sejak zaman revolusi.

Gending Jula-Juli Suroboyo,
 Tari Remo, Kentrung, Okol, Seni Ujung, Besutan, upacara Loro Pangkon, Tari Lenggang Suroboyo dan Tari Hadrah Jidor.
Sementara kesenian modern juga tumbuh pesat. Sejumlah sanggar tari berkonsentrasi mengembangkan perpaduan seni tradisional dan modern. Namun demikian banyak group tari mengembangkan kreasi modern, misalnya Marlupi Dance, Gito Maran.
Upaya untuk mewujudkan kehidupan berkesenian di Surabaya dikembangkan Dewan Kesenian Surabaya (DKS) maupun perkumpulan-perkumpulan seni teater, seni lukis dan musik. Pameran seni lukis maupun seni teater seringkali diselenggarakan di Gedung Balai Pemuda. Sementara pagelaran seni tari tradisional selalu digelar di Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Budaya. Surabaya Symphony Orchestra (SSO) juga mengambil peran penting dalam menumbuhkan seni musik di Surabaya.

FESTIVAL
Dalam setiap tahun, hampir banyak berbagai festival yang diselenggarakan di Surabaya. Perayaan Festival tidak hanya telah diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi juga banyak organisasi mengambil peran dalam merayakan festival ini, seperti Layang-layang festival, festival makanan Surabaya, perahu festival nelayan, Panen Raya, dan banyak lagi. Sejak tahun lalu, pada bulan Juli telah diadakan festival tari Yosakai yang berasal dari Kochi, Jepang. Festival ini merupakan bentuk kerjasama hubungan Surabaya dan Kochi, karenanya, menjadi agenda rutin bagi Surabaya.

MAKANAN KHAS
Semanggi adalah salah satu makanan khas Surabaya yang sudah jarang ditemui. Disajikan dengan menggunakan pincuk dari daun pisang. Semanggi dan taoge dilumuri bumbu yang terbuat dari singkong dan petis. Tidak lupa kerupuk puli sebagai pelengkap yang dapat digunakan sebagai sendok. 

Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalambahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur),bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/taoge,kangkung, dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diulek, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak ulek.
                                                                

Bahan utama yang digunakan adalah kupang putih (Corbula faba H), yaitu hewan laut semacam kerang bentuknya kecil sebesar antara biji beras dan biji kedelai. Kupang yang telah dikupas dan dimasak, ditambahkan lontong dan lentho, kemudian diberi kuah petis dan sedikit perasan jeruk nipis. Untuk menghidangkan biasanya dipadukan dengan sate kerang, serta minuman air kelapa muda atau degan.

Lontong balap adalah makanan khas Indonesia yang merupakan ciri khas kota Surabaya di Jawa Timur. Makanan ini terdiri dari lontong, taoge, tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap, dansambal. Lontong balap terdiri dari lontong yang diiris-iris dan di atas irisan lontong ini ditumpangi irisan tahu dan remasan beberapa lentho (bulatan kecil sebesar ibu jari dan dipencet ini bentuk lentho asli lontong balap, berbeda dengan lentho yang dipakai sekarang), kemudian di atasnya ditumpangi kecambah setengah matang yang porsinya terbanyak dalam hidangan, setelah itu diambilkan kuah secukupnya, sambal dan kecap disesuaikan selera pembeli. Makanan ini dihidangkan dengan pasangannya yaitu, beberapa tusuk sate kerang.

Jongkong Surabaya
Jajanan pasar khas Surabaya dengan cita rasa manis. Lapis Jongkong adalah versi lapis beras dengan ciri khas tumbukan merang bakar.  Memang, merang tumbuk ini tak tergantikan, karena aroma dan teksturnya memang signifikan. Berpadu gurih santan dan wangi daun pandan. Dilumuri parutan kelapa muda.












BAB III
PENUTUP



Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.  Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah-makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.  Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca.
                                                                                                                                      





















Daftar Pustaka